Berikut 3 jenderal bintang tiga lulusan Akmil 1990-an di tubuh Mabes TNI AD:
Letjen Agus Subiyanto merupakan salah seorang perwira tinggi TNI AD. Sejak tanggal 31 Januari 2022, ia mulai mengemban amanat sebagai Wakasad.
Pria kelahiran Pangandaran 5 Agustus 1967 ini merupakan lulusan Akademi Militer 1991 dari kecabangan Infanteri Kopassus. Selain itu, ia juga menempuh pendidikan militer lainnya seperti Sussarcab Infanteri, Komando, Diklapa I Sesko TNI hingga Lemhannas.
Selama meniti karier di dunia militer, jenderal bintang tiga ini telah banyak memperoleh brevet penghargaan. Beberapa diantaranya seperti Brevet Kualifikasi Komando Kopassus,Brevet Free Fall dan Brevet Para Utama.
Letjen TNI I Nyoman Cantiasa
Letnan Jenderal (Letjen) TNI I Nyoman Cantiasa saat ini menjabat sebagai Koordinator Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Darat (Koorsahli) Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Jabatan tersebut resmi disandang Nyoman Cantiasa sejak 27 April 2023. “Hal itu berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/426/IV/2023 tanggal 27 April 2023 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan Di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia,” bunyi keterangan tertulis yang dikutip pada Selasa (16/5/2023).
I Nyoman Cantiasa merupakan lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) 1990 dari kecabangan Infanteri Kopassus. Prestasinya tersebut membuat I Nyoman Cantiasa menyabet dua penghargaan sekaligus yakni Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama.
Adhi Makayasa adalah penghargaan kepada lulusan terbaik TNI-Polri. Untuk TNI terbagi dalam tiga matra yakni, matra darat dari Akademi Militer (Akmil) Magelang, matra laut dari Akademi Angkatan Laut (AAL) Surabaya, dan matra udara dari Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta. Sedangkan Tri Sakti Wiratama merupakan prestasi tertinggi gabungan mental, fisik, dan kecerdasan intelektual.
Dilansir dari laman resmi Komando Pasukan Khusus (Kopassus), pria kelahiran Bubunan, Seririt, Buleleng, Bali 26 Juni 1967 ini mengawali kariernya di Batalyon Libur (Para Raider) 328/Dirgahayu Kostrad. Karier ayah dua anak ini selanjutnya banyak dijalani di Korps Baret Merah Kopassus, pasukan elite TNI AD.
Di antaranya menjadi Wadansubtim Den 81 Gultor/Kopassus, Dan Unit Den 81 Gultor/Kopassus, Dansubtim 2 Den 81 Gultor/Kopassus, Dantim Den 81 Gultor/Kopassus, Dantim Intel Grup 3 Sandhi Yudha/Kopassus.
Saat perwira menengah, I Nyoman Cantiasa menduduki sejumlah jabatan strategis di Kopassus yakni, Danseko Pusdikpassus, Dansepara Pusdikpassus, Danyon 811/Sat-81/Kopassus, Dandenma Kopassus, kemudian Waasintel Danjen Kopassus dan Wadansat-81/Kopassus. Termasuk Dansat 81/Kopassus, Danpusdikpassus, Ahli Bidang Taktik Khusus Gultor Danjen Kopassus hingga Danmentar Akmil.
TRIBUN-TIMUR.COM- Sebanyak empat alumni Akademi Militer atau Akmil 1993 sandang pangkat Jenderal Bintang Tiga atau Letjen TNI.
Karier cemerlang ini bermula ketika mendapatkan bintang tiga pada awal umur emas.
Usia rata-ratanya pun berusia 51 dan 52 tahun.
Alumni Akmil 1993 berjumlah lebih dari 200 orang.
Mereka memiliki nama bataliyon Tidar Setia dan sempat melakukan reuni Belakang Main Hall Akademi Militer pada Sabtu (16/9/2023).
Reuni “Tidar Setia ‘93” ini diselenggarakan selama dua hari, yaitu Sabtu, 16 September dan Minggu, 17 September 2023, di Ksatrian Akademi Militer Kompleks.
Lalu siapa empat alumni Akmil 1998 tersebut?
1 Letjen TNI Bambang Trisnohadi
Letnan Jenderal TNI Bambang Trisnohadi, S.I.P. lahir 26 Februari 1972.
Sejak 24 Juli 2024 mengemban jabatan sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III.
Bambang, merupakan lulusan terbaik peraih Adhi Makayasa – Tri Sakti Wiratama Akademi Militer (1993) ini berasal dari kecabangan Infanteri (Kopassus).
Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana.
Ia pernah menjadi Komandan Upacara penurunan bendera pada upacara Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70 pada 17 Agustus 2015 di Istana Merdeka.
Teguh Muji Angkasa (Foto: Istimewa)
SEJUMLAH Jenderal TNI lulusan Akadami Militer (Akmil) 1989 yang memiliki karier cemerlang hingga saat ini. Salah satunya berstatus sebagai peraih Adhi Makayasa.
Setiap angkatan di Akmil selalu melahirkan prajurit-prajurit bertalenta. Bahkan, sebagian di antaranya berhasil menduduki jabatan-jabatan penting serta meraih pangkat Jenderal.
Berikut ini lima Jenderal TNI lulusan Akmil 1989 yang memiliki riwayat karier yang moncer:
1. Teguh Muji Angkasa
Letnan Jenderal TNI Teguh Muji Angkasa merupakan seorang perwira tinggi (pati) di TNI Angkatan Darat (AD). Pria kelahiran 11 Juni 1967 ini diketahui sebagai lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1989 dari kecabangan Infanteri Kopassus.
Dalam riwayat kariernya, Teguh Muji Angkasa pernah menempati berbagai jabatan strategis. Sebut saja seperti Wakil Komandan Jenderal Kopassus (2016-2017), Kasdam IV/Diponegoro (2018-2020), Komandan Jenderal Kopassus (2021-2022), hingga Pangdam XVII/Cenderawasih (2022).
Terbaru, Letjen TNI Teguh Muji Angkasa kembali mendapat kenaikan pangkat menjadi Jenderal bintang 3 dengan jabatan barunya sebagai Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat.
Sama halnya dengan Teguh Muji Angkasa, Letnan Jenderal TNI Eko Margiyono juga menjadi salah satu lulusan Akmil 1989 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Sepanjang kariernya di TNI, pria kelahiran 12 Mei 1967 ini pernah menempati sejumlah jabatan penting.
Di antaranya adalah Komandan Grup A Paspampres (2010-2012), Asops Kasdam Jaya (2012-2014), Kasdam Jaya (2017), Gubernur Akmil (2018-2018), Danjen Kopassus (2018-2019), Pangdam Jaya (2019-2020), hingga Pangkostrad (2020-2021).
Kemudian, sejak 9 Juni 2021 Eko Margiyono menduduki posisi Kasum TNI. Kala itu, dia menggantikan Letjen TNI Ganip Warsito berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/435/2021 tanggal 25 Mei 2021.
3. Totok Imam Santoso
Mayor Jenderal TNI Totok Imam Santoso, perwira tinggi (pati) TNI AD tersebut menempati posisi Pangdam XIV Hasanuddin. Lulusan Akmil 1989 ini pernah menjabat Gubernur Akmil pada 2020-2021, hingga Danpussenarmed Kodiklatad pada periode 2021-2022.
Jenderal bintang dua ini diketahui sebagai anggota organisasi Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Dalam tugasnya sebagai Ketua Bidang Teknik PSHT, tim pencak silat TNI AD berhasil meraih juara di International Pencak Silat Indonesia Open Championship.
Mayor Jenderal TNI Tri Yuniarto merupakan perwira tinggi (pati) TNI AD yang kini menjabat Staf Ahli Bidang Sosbud Setjen Wantannas. Dalam riwayatnya, Tri diketahui sebagai lulusan terbaik Akmil 1989 dan meraih bintang Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama.
Selain itu, pria kelahiran 15 Juni 1968 ini juga menyemat predikat lulusan terbaik PPRA LV Lemhannas 2016. Pada jenjang kariernya, prajurit dari kecabangan Infanteri (Kopassus) ini memiliki riwayat yang cukup mentereng.
Tri Yuniarto pernah menjadi Danden 433/43 Grup 4 Kopassus, Koorspri Kasad, Dirbindiklat Pusterad (2016-2017), Dirdok Kodiklatad (2017-2018), Pangdivif 2/Kostrad (2018-2021), hingga Staf Ahli Bidang Sosbud Setjen Wantannas (2022).
Berikutnya ada Letnan Jenderal TNI Suharyanto. Pria kelahiran 8 September 1967 ini merupakan lulusan Akmil 1989 dari kecabangan Infanteri. Dikutip dari pemberitaan Sindonews, sejumlah jabatan penting pernah disematnya hingga saat ini.
Sebut saja seperti Danrem 051/Wijayakarta (2015-2016), Direktur Kontra Separatisme Deputi III BIN (2017-2018), Kasdam Jaya (2018-2019), hingga Pangdam V/Brawijaya (2020-2021). Terbaru, Letjen Suharyanto ditunjuk sebagai Kepala BNPB menggantikan Letjen TNI Ganip Warsito. Jabatan ini dipegangnya sejak 17 November 2021.
Empat lulusan terbaik Akademi Militer naik pangkat setingkat lebih tinggi. Di antara mereka, satu di antaranya resmi bintang 3 alias Letnan jenderal TNI.
Sosok tersebut tak lain Letjen TNI I Nyoman Cantiasa. Bersama 54 perwira tinggi AD lainnya, Cantiasa mengikuti upacar Laporan Korps Kenaikan Pangkat di Mabesad, Jakarta. Upacara dipimpin KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Dalam amanatnya, Dudung mengingatkan kepada para pati yang menerima kenaikan pangkat agar mencermati perubahan paradigma TNI yang menjadikan AD saat ini menjadi lebih dinamis dan humanis. Globalisasi juga harus diwaspadai karena ada nilai-nilai pragmatisme yang berupaya mengikis karakter dan jiwa kesatria yang selama ini dijaga oleh TNI AD.
“Program pembinaan satuan dan pendidikan perlu dioptimalkan dalam membangun personel dan satuan yang adaptif terhadap dinamika perkembangan teknologi dan budaya global,” ujar Dudung dalam keterangan tertulis, dikutip pada Senin (28/2/2022).
Cantiasa merupakan lulusan terbaik alias peraih Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama 1990. Rekam jejak jenderal Baret Merah ini sangat gemilang.
Editor : Arif Ardliyanto
Laporan Korps Kenaikan Pangkat Pati TNI AD yang dipimpin KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta, Rabu (27/4/2022). FOTO/TNI AD
bintang 3 merupakan sebutan yang merujuk pada pangkat letnan jenderal (letjen). Pangkat yang ditandai dengan bintang di pundak berjumlah 3 ini hanya dimiliki oleh perwira tinggi TNI Angkatan Darat, berada di bawah jenderal dan di atas mayor jenderal (mayjen).
Tentu tidak mudah untuk mendapatkan pangkat jenderal TNI Bintang 3. Para prajurit harus mampu menjalani pendidikan, latihan, hingga mengemban beragam jabatan militer dengan sukses. Karena itu tidak banyak dari setiap angkatan pada Akademi Militer (Akmil) yang bisa meraih pangkat tersebut.
Jakarta - Sejumlah alumni Akademi Militer (Akmil) 1990 telah sukses meraih pangkat jenderal, baik bintang 2 maupun bintang 3. Pencapaian ini memperlihatkan prestasi mereka dalam meniti karier di militer.
Berikut ini adalah alumni Akmil tahun 1990 yang sukses menjadi jenderal:
1. Letjen TNI I Nyoman Cantiasa
Letnan Jenderal TNI I Nyoman Cantiasa merupakan abituren Akmil 1990 yang kini telah menjadi perwira tinggi TNI Angkatan Darat dengan menyandang pangkat bintang 3.
Pria kelahiran 26 Juni 1967 di Buleleng, Bali itu sekarang menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III. Jabatan tersebut diembannya sejak 21 Januari 2022.
Ketika menamatkan Akademi Militer (Akmil) tahun 1990 dari kecabangan Infanteri (Kopassus), Cantiasa menjadi lulusan terbaik. Ia menerima penghargaan Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama. Ia pun memulai karier sebagai Danton Yonif Linud 328 Dirgahayu/Kostrad.
Lama berkecimpung di Kopassus, Cantiasa akhirnya berhasil menjadi Komandan Jenderal Kopassus pada 2019. Masih dengan pangkat Mayor Jenderal, ia ditugaskan sebagai Pangdam XVIII/Kasuari pada 2020.
Setelahnya, Cantiasa naik pangkat menjadi Letnan Jenderal dan menjabat Pangkogabwilhan III.
Saat masih Kolonel, dia terpilih menjadi Komandan Upacara Penurunan Sang Merah Putih dalam rangka memperingati HUT ke-68 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana merdeka pada tanggal 17 Agustus 2013.
Saat dia masih berpangkat Letnan Satu (Lettu) Infanteri dan menjabat sebagai Wakil Komandan Sub Tim Detasemen 81 (Penanggulangan Teror) atau Sat-81/Gultor Kopassus.
Nyoman dan para prajurit Kopassus sama sekali tidak menyangka, akan mendapatkan tugas membebaskan sandera di Papua yang dulu bernama Irian Jaya.
Tak cuma itu, Nyoman semakin yakin jika tugas ini takkan mudah.
Sebab, ada 26 orang yang menjadi sandera kelompok OPM.
Yang lebih mengkhawatirkan, dalam daftar sandera ada enam orang yang merupakan Warga Negara Asing (WNA).
Dua orang diantaranya dari Belanda, dan empat orang lainnya berasal dari Inggris.
Sisanya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berprofesi sebagai dosen, pendeta, dan petugas kehutanan.
Setelah mendengar kabar bahwa ada puluhan sandera yang ditawan oleh kelompok OPM, Brigjen TNI Prabowo Subianto memerintahkan pasukannya untuk bergerak.
Kelompok OPM yang berada di bawah pimpinan Kelly Kwalik memberikan sejumlah tuntutan.
Tuntutan Kelly saat itu adalah mempublikasikan keberadaan OPM yang eksis di Papua, dan meminta Komite Palang Merah Internasional (ICRC) sebagai fasilitator dan negosiator.
Kelly menolak campur tangan pihak lain, apalagi TNI yang saat itu masih bernama ABRI.
Selain itu, para pemberontak Papua itu juga meminta ICRC mengirimkan logistik berupa makanan dan obat-obatan. Yang lebih gila, Kelly juga mendesak ICRC mengirim sejumlah senjata kepada OPM.
Operasi ini berakhir tanggal 9 Mei 1996 setelah penyerbuan Kopassus ke markas OPM di Desa Geselama, Mimika.
Dalam penyerbuan ini, 2 dari 11 sandera ditemukan tewas, Matheis Yosias Lasembu, seorang peneliti ornitologi dan Navy W. Th. Panekenan, seorang peneliti biologi.
2. Mayjen TNI Dwi Darmadi
Salah satu lulusan Akmil 1990 yang mencapai pangkat jenderal bintang dua Mayor Jenderal TNI Dwi Darmadi diangkat sebagai Pa Sahli Tk. III Kasad Bidang Sosbudkum HAM dan Narkoba pada November 2022. Ia merupakan satu di antara lulusan Akmil 1990 yang mencapai pangkat jenderal bintang dua dengan pangkat Mayor Jenderal.
Sebelum menempati posisinya yang sekarang, Dwi pernah ditugaskan sebagai Inspektur Kodam XVI/Pattimura (2020-2022) dan Panglima Divisi Infanteri 3/Kostrad (2022). Perwira kelahiran Bandung, 20 Februari 1966 ini banyak berkecimpung di Kostrad.
3. Mayjen TNI Sonny Aprianto
Terakhir, lulusan Akmil 1990 yang mencapai pangkat jenderal bintang dua adalah Mayor Jenderal TNI Sonny Aprianto. Sejak Januari 2022 lalu, ia menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana. Sebelumnya, Sonny menempati posisi Deputi III Bidang Kontra Intelijen BIN dan Sahli Bidang Hankam BIN pada 2021.
Sonny, yang lahir di Jakarta pada 9 April 1967, memiliki pengalaman dalam bidang Infanteri (Raider). Dalam catatan kariernya sebelum bertugas di Badan Intelijen Negara (BIN), Sonny pernah menjadi Paban Sahli Kasad (2017-2018), Danrem 031/Wirabima (2018), dan Danpusintelad (2018-2021).
4. Mayor Jenderal TNI Joko Purwo Putranto
Mayjen Joko Purwo lahir pada 2 Oktober 1966, pria asal Magelang ini tengah menjabat sebagai Komandan Komando Operasi Khusus (Koopsus) sejak 6 Desember 2021.
Sebelumnya Mayjen Joko sempat bertugas sebagai Kasdivif 1/Kostrad periode 2017-2020, dan Kasdam Iskandar Muda pada 2020-2021
5. Mayor Jenderal TNI Mochamad Syafei Kasno
Mayjen Mochamad Syafei Kasno lahir pada 24 November 1967. Sejak 4 November 2022 pria asal Manado ini mengemban amanat sebagai Asisten Teritorial Panglima TNI.
Beberapa jabatan strategis yang sempat diemban sebelumnya adalah, Pa Sahli Tk. III Bidang Komsos Panglima TN (2021), Pangdam XIV/Hasanuddin (2021), Dosen Tetap Unhan (2022), dan Pa Sahli Tk. III Bidang Wassus dan LH Panglima TNI.
6. Mayor Jenderal TNI Achmad Daniel Chardin
Mayjen Achmad Daniel Chardin lahir pada 23 Maret 1967 di Makassar, Sulawesi Selatan. Sejak 25 Februari 2022 lalu dia mulai menjabat sebagai sebagai Panglima Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan.
Jebolan Akmil 1990 yang berpengalaman di bidang Infanteri ini sempat menjalani hampir separuh masa abdinya di Kopassus yakni dari 1991 hingga 2006.
7. Mayor Jenderal TNI Syafrial
Alumni Akmil 1990 berikutnya lahir pada 18 September 1967. Mayjen Syafrial kini tengah menjabat sebagai Panglima Divisi Infanteri 2/Kostrad.
Pria asal Padang ini memang telah lama berada di Kostrad yakni sejak 1991 hingga 2010. Sebelum akhirnya kembali ditugaskan di Kostrad pada 2017 sebagai Kasdivif 2.
I Nyoman Cantiasa (Foto : Wikipedia)
SEJUMLAH alumni Akmil 1990 telah sukses meraih pangkat jenderal, baik bintang 2 maupun bintang 3. Pencapaian ini memperlihatkan prestasi mereka dalam meniti karier di militer.
Berikut ini adalah alumni Akademi Militer (Akmil) tahun 1990 yang sukses jadi jenderal:
1. Letjen TNI I Nyoman Cantiasa
Letnan Jenderal TNI I Nyoman Cantiasa merupakan abituren Akmil 1990 yang kini telah menjadi perwira tinggi TNI Angkatan Darat dengan menyandang pangkat bintang 3. Pria kelahiran 26 Juni 1967 di Buleleng, Bali itu sekarang menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III. Jabatan tersebut diembannya sejak Januari 2022.
Ketika menamatkan Akademi Militer (Akmil) tahun 1990 dari kecabangan Infanteri (Kopassus), Cantiasa menjadi lulusan terbaik. Ia menerima penghargaan Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama. Ia pun memulai karier sebagai Danton Yonif Linud 328 Dirgahayu/Kostrad. Lama berkecimpung di Kopassus, Cantiasa akhirnya berhasil menjadi Komandan Jenderal Kopassus pada 2019. Masih dengan pangkat Mayor Jenderal, ia ditugaskan sebagai Pangdam XVIII/Kasuari pada 2020. Setelahnya, Cantiasa naik pangkat menjadi Letnan Jenderal dan menjabat Pangkogabwilhan III.
2. Mayjen TNI Sonny Aprianto
Salah satu lulusan Akmil 1990 yang mencapai pangkat jenderal bintang dua adalah Mayor Jenderal TNI Sonny Aprianto. Sejak Januari 2022 lalu, ia menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana. Sebelumnya, Sonny menempati posisi Deputi III Bidang Kontra Intelijen BIN dan Sahli Bidang Hankam BIN pada 2021.
Sonny, yang lahir di Jakarta pada 9 April 1967, memiliki pengalaman dalam bidang Infanteri (Raider). Dalam catatan kariernya sebelum bertugas di Badan Intelijen Negara (BIN), Sonny pernah menjadi Paban Sahli Kasad (2017-2018), Danrem 031/Wirabima (2018), dan Danpusintelad (2018-2021).
3. Mayjen TNI Dwi Darmadi
Mayor Jenderal TNI Dwi Darmadi diangkat sebagai Pa Sahli Tk. III Kasad Bidang Sosbudkum HAM dan Narkoba pada November 2022. Ia merupakan satu di antara lulusan Akmil 1990 yang mencapai pangkat jenderal bintang dua dengan pangkat Mayor Jenderal.
Sebelum menempati posisinya yang sekarang, Dwi pernah ditugaskan sebagai Inspektur Kodam XVI/Pattimura (2020-2022) dan Panglima Divisi Infanteri 3/Kostrad (2022). Perwira kelahiran Bandung, 20 Februari 1966 ini banyak berkecimpung di Kostrad.
Komandan Upacara Penurunan Bendera HUT RI ke-70 (Istana Merdeka, 17 Agustus 2015)Riwayat Jabatan
Pabandya Lat Ops Paspampres (2008—2009)Dandenwalpri Grup A Paspampres (2009—2010)Danyonif 315/Garuda (2010—2011)Sespri Wakasad (2011—2012)Kolonel
Dan Grup A Paspampres (2012—2014)Asops Kasdam VI/Mulawarman (2014—2015)Koorspri Kasad (2015—2017)Pamen Denma Mabesad (2017—2018)Brigadir Jenderal
Danmentar Akmil (2018)Danrem 121/Alambhana Wanawai (2018—2020)Kasdam XVII/Cenderawasih (2020—2021)Ir. Pusterad (2021—2022)Mayor Jenderal
Sahli Bidang Keamanan Kemhan (2022)Dirjen Strahan Kemhan (2022—2024)Pangdam IX/Udayana (2024)Letnan Jenderal
Pangkogabwilhan III (2024—Sekarang)
2 Letjen TNI Widi Prasetijono
Letnan Jenderal TNI Widi Prasetijono, S.I.P. (lahir 4 Juni 1971). Ia adalah seorang Perwira Tinggi TNI Angkatan Darat yang saat ini menjabat sebagai Komandan Kodiklat TNI-AD.
Widi cukup lama bertugas di kesatuan Kopassus serta juga pernah menjabat Ajudan Presiden RI Joko Widodo. Dia sebelumnya menjabat sebagai Panglima Komando Militer IV/Diponegoro.
TNI memiliki beberapa perwira tinggi bintang tiga atau Letnan Jenderal (Letjen) yang menduduki sejumlah jabatan strategis. Foto/SINDOnews
- Tentara Nasional Indonesia (TNI) memiliki beberapa perwira tinggi bintang tiga atau Letnan Jenderal (Letjen) yang menduduki sejumlah jabatan strategis. Mereka merupakan perwira-perwira lulusan Akademi Militer (Akmil) Angkatan 1990-an dari satuan Infanteri
dengan segudang prestasi.
Berdasarkan hasil penelusuran, para perwira tersebut merupakan lulusan terbaik peraih lencana Adhi Makayasa. Pemberian anugerah Adhi Makayasa dilaksanakan pada acara Prasetya Perwira (Praspa) dan Sumpah Perwira, yaitu upacara pelantikan para taruna TNI dan Polri.
Jenderal TNI Bintang 3 Alumni Akmil 1989
Saat ini sejumlah jenderal TNI bintang 3 merupakan jebolan Akademi Militer (Akmil) 1989. Menariknya, sebagian besar dari mereka berasal dari kecabangan Infanteri Kopassus. Berikut daftarnya:
Teguh Muji Angkasa
Letjen TNI Teguh Muji Angkasa merupakan perwira tinggi TNI AD. Pria kelahiran Madiun, Jawa Timur, 11 Juni 1967 ini merupakan lulusan Akmil 1989 dari kecabangan Infanteri (Kopassus).
Karier militer Teguh Muji Angkasa cukup cemerlang. Ia pernah mengemban jabatan strategis, seperti Wakil Komandan Jenderal Kopassus (2016-2017), Kasdam IV/Diponegoro (2018-2020), Komandan Jenderal Kopassus (2021-2022), hingga Pangdam XVII/Cenderawasih (2022).
Teguh Muji Angkasa meraih pangkat jenderal TNI bintang 3 ketika dipromosikan menjadi Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat (Danpusterad) oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada Juli 2022. Mantan Kepala Penerangan Kopassus itu resmi menyandang pangkat Letjen TNI pada Oktober 2022.
Dalam prosesnya sebagai prajurit TNI, Teguh Muji Angkasa juga mengikuti sejumlah pendidikan militer setelah lulus Akmil. Antara alin Sesarcabif, Komando, Diklapa I, Selapa II, Seskoad, dan Sesko TNI. Ia juga mengoleksi sejumlah brevet atau tanda kemahiran yakni Brevet Komando, Brevet PARA Utama, Brevet Pandu Udara, Brevet Airborne, Brevet Anti Teror (Kehormatan), dan Brevet Terjun Bebas Militer (Kehormatan).
Jenderal TNI bintang 3 alumni Akmil 1989 selanjutnya adalah Letjen TNI Eko Margiyono. Sama seperti Teguh Muji Angkasa, prajurit TNI kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 12 Mei 1967 ini juga berasal dari kecabangan Infanteri (Kopassus).
Eko Margiyono saat ini menjabat sebagai Komandan Kodiklat TNI yang diemban sejak Januari 2023. Sebelumnya, penyandang Master of Art dari Center of War Studies Hull University tersebut pernah mengemban sejumlah jabatan penting. Antara lain Komandan Grup A Paspampres (2010-2012), Asops Kasdam Jaya (2012-2014), Kasdam Jaya (2017), Gubernur Akmil (2018-2018), Danjen Kopassus (2018-2019), Pangdam Jaya (2019-2020), hingga Pangkostrad (2020-2021).
Kemudian, sejak 9 Juni 2021 Eko Margiyono menduduki posisi Kasum TNI. Kala itu, dia menggantikan Letjen TNI Ganip Warsito berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/435/2021 tanggal 25 Mei 2021.
Sejumlah pendidikan militer pernah diikuti Eko Margiono, yakni Sesarcabif, Dik PARA, Dik Pandu Udara, Dik Komando,
Diklapa I, Selapa II, Seskoad, Sesko TNI, dan Lemhannas. Di seragamnya juga tertempel beberapa brevet, antara lain Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Kualifikasi Cakra Kostrad, Brevet Free Fall, Brevet Pin Alumni Lemhannas, dan Brevet Kualifikasi Pandu Udar (Pathfinder).
Selanjutnya ada Letjen TNI Suharyanto. Pria kelahiran Cimahi, Jawa Barat, 8 September 1967 ini merupakan lulusan Akmil 1989 dari kecabangan Infanteri (Raider).
Selepas Akmil, Suharyanto juga mengikuti sejumlah pendidikan militer, yakni Sesarcabif, Dik PARA, Diklapa I, Diklapa II, Seskoad, Susdanyon. Kemudian Susdandim, Sesko TNI yang menjadi lulusan terbaik, Dik Raider, Air Borne, dan Lemhannas.
Berkat ketekunan dan prestasi yang ditorehkan, Suharyanto pernah menduduki jabatan penting, antara lain Danyonif 516 Caraka Yudha (2004-2005), Danyonif 500/Raider (2005-2006), Danrem 051/Wijayakarta (2015-2016), Direktur Kontra Separatisme Deputi III BIN (2017-2018), Kasdam Jaya (2018-2019), hingga Pangdam V/Brawijaya (2020-2021).
Terdapat sejumlah jenderal bintang tiga jebolan Akademi Militer tahun 1990-an yang menduduki jabatan penting di tubuh Markas Besar (Mabes) TNI Angkatan Darat (AD). Salah satunya Letjen Agus Subiyanto. Foto DOK ist
tahun 1990-an yang menduduki jabatan penting di tubuh Markas Besar (Mabes)
(AD). Salah satunya menjabat sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad).
Secara organisasi mabes TNI AD berada di bawah naungan mabes Tentara Nasional Indonesia (TNI). Setiap tahunnya, Markas Besar TNI AD telah diisi oleh jenderal yang lahir dari generasi yang berbeda. Termasuk jebolan Akmil 1990-an.
Richard Taruli Horja Tampubolon
Berikutnya ada nama Letnan Jenderal TNI Richard Taruli Horja Tampubolon. Perwira tinggi (pati) asal Batak Toba ini sejak 27 Juni 2022 mengemban amanat sebagai Inspektur Jenderal TNI Angkatan Darat.
Dalam riwayatnya, Pria kelahiran Jakarta, 24 Mei 1969 ini merupakan lulusan dari Akademi militer tahun 1992 kecabangan infanteri kopassus.
Sepanjang kariernya, jenderal bintang tiga ini telah menduduki beberapa posisi penting di militer. Diantaranya seperti Wadanjen Kopassus, Kasdam VI Mulawarman, Kaskogabwilhan I, Dankoopssus TNI, Pangdam XVI/Pattimura dan Irjenad.
Maruli Simanjuntak
Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak merupakan perwira tinggi TNI AD. sejak 31 Januari 2022, ia mengemban amanat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Pria kelahiran Bandung, 24 Februari 1970 ini merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1992 dari kecabangan Infanteri Kopassus.
Sepanjang kariernya di militer, jenderal bintang tiga ini telah banyak menduduki posisi penting di jajaran TNI AD. Beberapa diantaranya seperti Wadanpaspampres, Kasdam IV/Diponegoro, Danpaspampres, Pangdam IX/Udayana dan Pangkostrad.
Terdapat sejumlah Jenderal TNI lulusan Akadami Militer (Akmil) 1989 yang memiliki karier cemerlang hingga saat ini. Foto DOK ist
(Akmil) 1989 yang memiliki
cemerlang hingga saat ini. Salah satunya berstatus sebagai peraih
Pada perkembangannya, setiap angkatan di Akmil selalu melahirkan prajurit-prajurit bertalenta. Bahkan, sebagian di antaranya berhasil menduduki jabatan-jabatan penting serta meraih pangkat Jenderal.
Berikut lima Jenderal TNI lulusan Akmil 1989 yang memiliki riwayat karier cemerlang.
Letnan Jenderal TNI Teguh Muji Angkasa merupakan seorang perwira tinggi (pati) di TNI Angkatan Darat (AD). Pria kelahiran 11 Juni 1967 ini diketahui sebagai lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1989 dari kecabangan Infanteri Kopassus.
Dalam riwayat kariernya, Teguh Muji Angkasa pernah menempati berbagai jabatan strategis. Sebut saja seperti Wakil Komandan Jenderal Kopassus (2016-2017), Kasdam IV/Diponegoro (2018-2020), Komandan Jenderal Kopassus (2021-2022), hingga Pangdam XVII/Cenderawasih (2022).
Terbaru, Letjen TNI Teguh Muji Angkasa kembali mendapat kenaikan pangkat menjadi Jenderal bintang 3 dengan jabatan barunya sebagai Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat.
Sama halnya dengan Teguh Muji Angkasa, Letnan Jenderal TNI Eko Margiyono juga menjadi salah satu lulusan Akmil 1989 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Sepanjang kariernya di TNI, pria kelahiran 12 Mei 1967 ini pernah menempati sejumlah jabatan penting.